Variasi Pola Lantai Diperlukan Agar
Ukuran Besi untuk Ring
Besi untuk ring ditempatkan di atas tembok yang akan menjadi penyangga untuk lantai 2 dan juga atap. Ukuran besi untuk ring yang sebaiknya digunakan adalah 12 x 15 cm. Supaya mendapatkan hasil yang optimal, Anda bisa menggunakan tulang utama sebesar 10 mm, begel 8 mm, dan jarak antar begel 15 cm, serta ketebalan 1,5 cm untuk cor dari permukaan begel terluar.
Baca Juga: Berapa Ukuran Ring Balok Untuk Rumah yang Anda Butuhkan?
Demikian informasi tentang ukuran besi rumah 2 lantai yang perlu Anda ketahui agar bangunan aman dan kokoh. Pastikan Anda menggunakan ukuran besi untuk rumah 2 lantai yang tepat agar bangunan rumah Anda tidak mengalami masalah ke depannya. Bagi Anda yang membutuhkan sejumlah alat konstruksi lain untuk pembangunan rumah, Anda bisa langsung saja cari di Indosteger.
Di Indosteger, Anda bisa menemukan berbagai alat dan bahan kebutuhan konstruksi. Semua alat konstruksi di sini lengkap dan tepercaya sehingga bisa diandalkan, mulai dari scaffolding hingga besi hollow berbagai ukuran.
Spesifikasi sekaligus harga besi hollow galvanis 4x8 juga bisa Anda lihat di Indosteger. Tidak perlu bingung memilih alat dan bahan yang tepat untuk pembangunan rumah Anda karena Anda bisa langsung hubungi tim Indosteger untuk berkonsultasi. Pesan alat dan bahan kebutuhan Anda di Indosteger sekarang juga!
https://www.klopmart.com/article/detail/ukuran-besi-cor-untuk-rumah-2-lantai
https://kpssteel.com/besi-beton/pondasi-dan-ukuran-besi-untuk-rumah-2-lantai-tepat/
https://www.pinhome.id/blog/ukuran-besi-untuk-tiang-rumah-2-lantai/
Sebagai salah satu daerah pariwisata yang begitu populer, Bali ternyata tidak hanya kaya akan tempat wisata.
Namun pulau dewata tersebut juga mempunyai unsur unsur tradisi yang begitu kental, sehingga mampu memikat lebih banyak wisatawan.
Salah satunya yakni melalui kesenian Tari Barong Bali, yang mempunyai makna sendiri di baliknya.
Sejarah Tari Barong asal Bali ini dipercaya merupakan perkembangan dari Tari Barong Ponorogo. Raja Airlangga yang berusaha menyelamatkan diri kemudian mengungsi ke Bali, adalah seseorang yang diduga membawa tarian tersebut.
Selanjutnya di Pulau Dewata, Reog Ponorogo atau Barong Ponorogo berubah bentuk sesuai dengan cerita masyarakat sekitar.
Hal yang membuktikan bahwa asal dari Tari Barong di Bali ini yakni Barong Ponorogo yaitu terlihat pada bentuknya. Di mana Barong tersebut tampil tanpa menggunakan kucingan atau mahkota merak.
Selain itu, topeng rangda yang digunakan juga terlihat mendapatkan pengaruh yang berasal dari Topeng Bujang Ganong.
Nama Barong berasal dari bahasa Sansekerta yaitu bahruang yang artinya menjadi pelindung kebaikan dengan kekuatan gaibnya. Kemudian, setelah berubah bentuk serta menyesuaikan cerita masyarakat Bali, Tari Barong ini banyak digunakan dalam kegiatan keagamaan.
Baca juga: 4 Ciri-Ciri Tari Bali yang Harus Diketahui
Tarian Barong asal Bali ini mempunyai makna tersendiri di baliknya yang sangat sarat akan filosofi. Di Pulau Dewata tersebut terkenal istilah Rwa Bhineda, inilah yang merupakan filosofi dari tari tersebut.
Sederhananya, antara Barong serta Rangda diibaratkan bagai dua sisi mata uang. Di mana keduanya sebenarnya saling membutuhkan antara satu sama lain.
Hanya saja, Barong dan Rangda tidak pernah bertemu di dalam tarian tersebut. Meski mereka saling berhadapan seperti di tengah pertempuran, namun tidak pernah ada yang berakhir dengan kekalahan maupun kemenangan.
Meski begitu sebenarnya tarian ini menceritakan mengenai pertarungan antara kejahatan dan kebajikan.
Di mana pada Tari Barong Bali ini Barong digambarkan sebagai sosok baik yang diwujudkan sebagai makhluk buas dengan empat kaki dan dikendalikan oleh dua orang. Sementara, sosok Rangda digambarkan sebagai sosok jahat yang berwujud perempuan dengan dua taring tajam pada bagian mulutnya yang juga dibawakan oleh dua orang.
Baca juga: Belajar Budaya Bali di 5 Desa Ini
Pola lantai yang digunakan pada Tari Barong asal Bali ini yakni pola lantai vertikal. Gerakannya energik serta mempunyai macam macam bentuk tarian yang langka.
Umumnya seperti yang telah disebutkan, bahwa Tari Barong ini dibawakan oleh dua orang penari yang mengendalikan barong, dan satu orang menjadi rangda. Total biasanya akan terdapat 15 orang penari.
Bagi masyarakat Bali, tarian ini sangat sakral dan menempati posisi yang tinggi di mana setara dengan kekuasaan dari dewa-dewa Hindu. Dulunya tarian tersebut digunakan dalam acara ritual untuk mengusir penyakit, yang disebabkan oleh leak atau roh roh jahat.
Dengan adanya Tari Barong dari Bali dapat menjadi salah satu magnet pariwisata lokal yang mampu mendatangkan berbagai wisatawan.
Sebagai salah satu tradisi yang menjadi warisan budaya, Tari Barong memang wajib untuk terus dilestarikan. Keunikannya, makna, serta alur cerita yang menarik tentu mampu membuat siapapun kagum ketika melihatnya.
Baca juga: Makna Dibalik Tari Pendet, Budaya Tradisional Bali yang Mendunia
Pola Lantai Garis Horizontal
Sementara itu, pola lantai garis horizontal hampir sama dengan pola lantai garis vertikal. Hanya saja bentuk barisan ini dibentuk dari kiri ke kanan atau sebaliknya bukan depan ke belakang. Jumlah baris bisa terdiri dari satu baris saja atau lebih tergantung pada jumlah penari yang berada di atas panggung.
Dari pola lantai garis horizontal ini kita kesan yang biasanya ditunjukkan dalam tarian yaitu kesan kebersamaan dan kesejajaran. Sama halnya seperti pola lantai garis vertikal, pola lantai garis horizontal juga bisa untuk lebih dikembangkan lagi menjadi pola lantai zig-zag. Nantinya, posisi penari bisa saling berselang-seling ke depan dan ke belakang di dalam satu barisan. Gerakan ini banyak dilakukan di dalam koreografi tari Saman dari Aceh.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Pola Lantai : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya – Pola lantai termasuk salah satu hal yang paling diperlukan ketika mempelajari perihal seni tari. Pola lantai wajib untuk dipahami karena pola lantai dibuat guna untuk memberikan keindahan di dalam pertunjukan seni tari. Jenis-jenis pola lantai juga mempunyai berbagai macam ragam lho, Grameds.
kendyferdian.wordpress.com
Biasanya berbagai jenis pola lantai digunakan untuk tarian yang tidak sendiri ; bisa duo, trio, maupun berkelompok. Tujuan dari diciptakannya pola lantai yaitu untuk membantu para penari dalam melakukan rotasi atau perpindahan, tetapi tetap indah, halus, serta enak dipandang oleh para penonton.
Untuk mengenal lebih dalam perihal pengertian, jenis-jenis, dan juga penerapan pola lantai dalam tarian, mari simak terus artikel berikut ini ya Grameds.
Menunjukkan Kekompakan Penari
Salah satu fungsi dari pola lantai yaitu untuk menata posisi dari gerakan tarian, membentuk komposisi dalam pertunjukan tari dan juga menciptakan kekompakan dari para anggota penari. Dengan adanya pola lantai, tarian yang ditampilkan akan terlihat lebih indah dan juga menarik untuk disaksikan.
Pola Lantai Garis Diagonal
Pola lantai garis diagonal adalah pola yang membentuk garis menyudut ke arah kanan dan ke arah kiri ataupun sebaliknnya. Pola lantai garis diagonal ini membuat tarian memiliki kesan yang dinamis, tetapi tetap kokoh bagi para penontonnya. Biasanya penari juga akan membawa property guna untuk memperindah gerakan ini, Grameds.
Pola lantai garis diagonal, memungkinkan posisi pada tiap-tiap penari berselang-seling secara bergantian ke arah depan dan ke arah belakang. Dari pola lantai ini kita dapat merasakan kesan dinamis nan lincah. Bahkan pola lantai ini bisa divariasikan dengan posisi menyerong, dari arah kanan depan ke arah kiri belakang ataupun dari arah kiri depan ke arah kanan belakang. Jika Grameds menginginkan pola yang lebih rumit lagi, pola lantai diagonal ini juga bisa untuk lebih dikembangkan lagi menjadi pola lantai yang berbentuk seperti tanda silang (X) dan juga yang berbentuk pola garis menyerupai huruf V.
Pola Lantai Garis Horizontal
Sementara itu, pola lantai garis horizontal hampir sama dengan pola lantai garis vertikal. Hanya saja bentuk barisan ini dibentuk dari kiri ke kanan atau sebaliknya bukan depan ke belakang. Jumlah baris bisa terdiri dari satu baris saja atau lebih tergantung pada jumlah penari yang berada di atas panggung.
Dari pola lantai garis horizontal ini kita kesan yang biasanya ditunjukkan dalam tarian yaitu kesan kebersamaan dan kesejajaran. Sama halnya seperti pola lantai garis vertikal, pola lantai garis horizontal juga bisa untuk lebih dikembangkan lagi menjadi pola lantai zig-zag. Nantinya, posisi penari bisa saling berselang-seling ke depan dan ke belakang di dalam satu barisan. Gerakan ini banyak dilakukan di dalam koreografi tari Saman dari Aceh.
Jenis-Jenis Pola Lantai
Secara umum, terdapat dua jenis pola lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola lantai keberadaannya sangat penting di sebuah tarian, karena pola lantai mempunyai fungsi khusus untuk membuat pertunjukan tari semakin terlihat menarik serta membuat suatu tarian terlihat lebih luwes dan dinamis. Pada umumnya, pola lantai bisa ditentukan berdasarkan dari jumlah penari, ukuran panggung, serta alur cerita dari tarian tersebut. Dengan begitu, penonton pun akan dapat menikmati keindahan dari gerak tari dengan posisi penari yang rapid an tidak berantakan.
Selain itu, pola lantai juga memiliki beberapa jenis dan fungsinya. Jenis-jenis pola lantai tersebut memiliki keunggulannya masing-masing lho. Untuk lebih jelasnya, Grameds dapat menyimaknya dari pembahasan berikut ini. Yuk, mari simak rangkuman mengenai pengertian pola lantai, jenis, fungsi, dan juga dan contoh penerapan pola lantai pada tari tradisional di bawah ini!
variasi adenium agar rajin berbunga
Niaga Swadaya, 2002 - 80 Seiten
Pola Lantai : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya – Pola lantai termasuk salah satu hal yang paling diperlukan ketika mempelajari perihal seni tari. Pola lantai wajib untuk dipahami karena pola lantai dibuat guna untuk memberikan keindahan di dalam pertunjukan seni tari. Jenis-jenis pola lantai juga mempunyai berbagai macam ragam lho, Grameds.
kendyferdian.wordpress.com
Biasanya berbagai jenis pola lantai digunakan untuk tarian yang tidak sendiri ; bisa duo, trio, maupun berkelompok. Tujuan dari diciptakannya pola lantai yaitu untuk membantu para penari dalam melakukan rotasi atau perpindahan, tetapi tetap indah, halus, serta enak dipandang oleh para penonton.
Untuk mengenal lebih dalam perihal pengertian, jenis-jenis, dan juga penerapan pola lantai dalam tarian, mari simak terus artikel berikut ini ya Grameds.
Mencegah Kekacauan
Jika tidak ada pola lantai, Grameds mungkin akan menciptakan kekacauan selama berada di atas panggung. Hal tersebut bisa terjadi karena saat para penari tidak mengetahui perihal kemana ia harus melakukan perpindahan gerak yang selanjutnya, mungkin saja terjadi tubrukan, tidak sengaja menginjak kaki, dan membuat kekacauan lainnya di atas panggung.
Jadi, jika tidak ingin merasa malu selama berada di atas panggung, penting sekali untuk mempelajari pola lantai di dalam sebuah tarian ya Grameds.
Pola lantai juga bisa menjadi sebuah ciri khas untuk suatu tarian lho Grameds. Jika Grameds telah terbiasa menyaksikan pertunjukan tari, mungkin akan terbiasa juga dengan pola gerakan yang berbentuk horizontal, vertical, diagonal ataupun berbentuk melengkung.
Jika sudah memiliki ciri khas khusus, tarian apapun akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh para penonton ya Grameds. Selain itu, mempelajari pola lantai juga lebih seru dan tentunya menyenangkan.
Mencegah Kekacauan
Jika tidak ada pola lantai, Grameds mungkin akan menciptakan kekacauan selama berada di atas panggung. Hal tersebut bisa terjadi karena saat para penari tidak mengetahui perihal kemana ia harus melakukan perpindahan gerak yang selanjutnya, mungkin saja terjadi tubrukan, tidak sengaja menginjak kaki, dan membuat kekacauan lainnya di atas panggung.
Jadi, jika tidak ingin merasa malu selama berada di atas panggung, penting sekali untuk mempelajari pola lantai di dalam sebuah tarian ya Grameds.
Pola lantai juga bisa menjadi sebuah ciri khas untuk suatu tarian lho Grameds. Jika Grameds telah terbiasa menyaksikan pertunjukan tari, mungkin akan terbiasa juga dengan pola gerakan yang berbentuk horizontal, vertical, diagonal ataupun berbentuk melengkung.
Jika sudah memiliki ciri khas khusus, tarian apapun akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh para penonton ya Grameds. Selain itu, mempelajari pola lantai juga lebih seru dan tentunya menyenangkan.